Monday, February 15, 2010

Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia - Biologi





Saluran pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan dalam tubuh akan membentuk suatu sistem yang disebut sistem pencernaan.

Molekul-molekul zat makanan yang berukuran besar akan diubah menjadi molekul-molekul yang lebih kecil agar dapat diserap oleh dinding usus. Proses perubahan tersebut disebut sebagai pencernaan.

Alat Pencernaan Makanan

Alat-alat pencernaan makanan berfungsi mencernakan makanan sehingga dapat diserap oleh usus halus. Saluran pencernaan makanan meliputi mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.

1. Mulut
Di dalam mulut terjadi pencernaan secara mekanik dan kimia. Di dalam mulut terdapat gigi, lidah, kelenjar ludah.

a. Lidah
Berfungsi sebagai alat pengecap, membantu mendorong makanan dalam proses penelanan, membantu membersihkan mulut dan membantu bersuara.

b. Kelenjar ludah
Berfungsi untuk melarutkan makanan, memudahkan penelanan, dan melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basa.

Kelenjar ludah ada 3 bagian, yaitu:
1)      Glandula parotis, menghasilkan ludah yang berbentuk air.
2)      Glandula submaksilaris, menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.
3)      Glandula sublingualis, menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.

c. Gigi
Susunan gigi manusia dapat ditulis sebagai berikut:
Susunan Gigi Sulung

Susunan Gigi Tetap
Jenis Gigi
P
C
I
I
C
P

Jenis Gigi
M
P
C
I
I
C
P
M
Rahang Atas
2
1
2
2
1
2

Rahang Atas
3
2
1
2
2
1
2
3
Rahang Bawah
2
1
2
2
1
2

Rahang Bawah
3
2
1
2
2
1
2
3

Keterangan:
I = Insisivus = gigi seri
C = Caninus = gigi taring
P = Premolar = geraham depan
M = Molar = geraham belakang

2. Kerongkongan (Esofagus)
Di dalam kerongkongan terjadi gerakan peristaltik, gerakan inilah yang membantu mendorong makanan dari rongga mulut ke lambung lebih kurang selama 6 detik.

3. Lambung (Ventrikel)

Lambung tersusun atas 3 bagian, yaitu:
a.       Kardiak, terdapat otot sfinkter kardiak yang akan membuka jika ada makanan masuk.
b.      Fundus, merupakan bagian tengah lambung dengan bentuk membulat.
c.       Pilorus, bagian bawah lambung yang berdekatan dengan usus halus, di dekat pylorus terdapat sfinkter pilorus yang dapat bergerak secara peristaltik sama dengan gerak pada esofagus.

Dinding lambung menghasilkan hormon gastrin dan getah lambung yang berfungsi merangsang dinding lambung agar mensekresikan getah lambung.

Di dalam getah lambung terkandung asam klorida (HCl), enzim pepsin, lipase, dan renin.
a.       Asam klorida (HCl) berfungsi membunuh kuman yang ikut bersama makanan, mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin, merangsang membuka dan menutupnya sfinkter pilorus, dan merangsang sekresi getah usus.
b.      Pepsin berfungsi memecah protein menjadi pepton.
c.       Lipase berfungsi mencerna lemak.
d.      Renin berfungsi menggumpalkan kasein yang terdapat dalam susu.

4. Usus Halus (Intestinum)

Usus halus terbagi atas 3 bagian, yaitu:
a.       Duodenum (usus 12 jari) karena panjangnya sekitar 12 jari orang dewasa yang disejajarkan.
b.      Jejenum (usus kosong) karena pada orang yang telah meninggal bagian usus tersebut kosong.
c.       Ileum (usus penyerapan) karena pada bagian inilah zat-zat makanan diserap oleh tubuh.

Pencernaan di dalam intestinum juga dibantu oleh pankreas. Organ ini dapat berperan sebagai kelenjar endokrin dengan menghasilkan hormone insulin dan sebagai kelenjar eksokrin dengan menghasilkan getah pencernaan berupa tripsin, amilase, dan lipase.
a.       Insulin berfungsi untuk mempertahankan kestabilan kadar gula darah.
b.      Tripsin berfungsi memecah protein menjadi pepton.
c.       Amilase berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.
d.      Lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

5. Usus Besar

Di dalam usus besar sisa makanan akan dibusukkan oleh bakteri Escherichia coli menjadi feses. Agar sisa makanan yang masuk ke dalam kolon tidak kembali ke intestinum, di perbatasan kedua usus tersebut terdapat klep yang bernama klep ileosekum. Di dalam kolon juga terjadi penyerapan air yang masih tersisa pada makanan sehingga feses menjadi padat. Feses tersebut melalui gerak peristaltik, kolon akan terdorong sedikit demi sedikit sehingga mendekati poros usus (rektum). Akibatnya, timbul rangsangan untuk buang air besar (defekasi). Rangsangan itu disebut gastrokolik. Feses akhirnya dikeluarkan tubuh melalui anus.

0 comments:

Spoiler Untuk lihat komentar yang masuk:

Post a Comment

Jangan lupa ninggalin jejak dengan komentar ^_^