Wednesday, February 10, 2010

Proses Nonmorfologis - Bahasa Indonesia


Selain pembentukan kata secara morfologis, ada juga pembentukan kata secara nonmorfologis. Pembentukan kata secara nonmorfologis dapat berupa abreviasi ataupun perubahan bentuk kata.


1.       Abreviasi
Abreviasi adalah proses penanggalan satu atau beberapa bagian kata atau kombinasi kata sehingga jadilah bentuk baru. Kata lain abreviasi ialah pemendekan. Hasil proses abreviasi disebut kependekan. Bentuk kependekan dalam bahasa Indonesia muncul karena terdesak oleh kebutuhan untuk berbahasa secara praktis dan cepat. Kebutuhan ini paling terasa di bidang teknis, seperti cabangcabang ilmu, kepanduan, dan angkatan bersenjata.

Jenis abreviasi sebagai berikut.
a.      Singkatan yaitu salah satu hasil proses pemendekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik yang dieja huruf demi huruf, seperti:
·        FSUI (Fakultas Sastra Universitas Indonesia),
·        DKI (Daerah Khusus Ibukota, dan
·        KKN( Kuliah Kerja Nyata),
·        maupun yang tidak dieja huruf demi huruf, seperti:
·        dll. (dan lain-lain),
·        dgn. (dengan),
·        dst. (dan seterusnya).
b.     Penggalan yaitu proses pemendekan yang menghilangkan salah satu bagian dari kata seperti:
·        Prof. (Profesor)
·        Bu (Ibu)
·        Pak (Bapak)
c.      Akronim, yaitu proses pemendekan yang menggabungkan huruf atau suku kata atau bagian lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai sebuah kata yang memenuhi kaidah fonotaktik Indonesia, seperti:
·        FKIP /fkip/ dan bukan /ef/, /ka/, /i/, /pe/
·        ABRI /abri/ dan bukan /a/, /be/, /er/, /i/
·        AMPI /ampi/ dan bukan /a/, /em/ /pe, /i/
d.      Kontraksi, yaitu proses pemendekan yang meringkaskan kata dasar atau gabungan kata, seperti:
·        tak dari tidak
·        sendratari dari seni drama dan tari
·        berdikari dari berdiri di atas kaki sendiri
·        rudal dari peluru kendali
e.      Lambang huruf, yaitu proses pemendekan yang menghasilkan satu huruf atau lebih yang menggambarkan konsep dasar kuantitas, satuan atau unsur, seperti:
·        g (gram)
·        cm (sentimeter)
·        Au (Aurum)

2.     Perubahan Bentuk Kata
Proses pembentukan kata melalui perubahan bentuk kata dapat disebut proses pembentukan kata secara nonmorfologis. Macam-macam perubahan bentuk kata sebagai berikut.
a.      Asimilasi adalah gejala dua buah fonem yang tidak sama dijadikan sama.
·        alsalam -> asalam
·        ad similatio -> asimilasi
b.     Disimilasi adalah proses perubahan bentuk kata dari dua buah fonem yang sama dijadikan tidak sama.
·        vanantara (Skt) -> belantara
·        citta (Skt) -> cipta
c.      Diftongisasi adalah proses suatu monoftong yang berubah menjadi diftong.
·        anggota -> anggauta
·        teladan -> tauladan
d.      Monoftongisasi adalah proses suatu diftong yang berubah
menjadi monoftong.
·        pulau -> pulo
·        sungai -> sunge
·        danau -> dano
e.      Haplologi adalah proses sebuah kata yang kehilangan suatu silaba (suku kata) di tengah-tengahnya.
·        Samanantara (Skt: sama + an + antara) -> sementara
·        budhidaya -> budaya
·        mahardika (Skt: maha + ardhika) -> merdeka
f.      Anaptiksis (= suara bakti) adalah proses penambahan bunyi dalam suatu kata guna melancarkan ucapannya.
·        sloka -> seloka
·        glana -> gelana, gulana
g.      Metatesis adalah proses perubahan bentuk kata dari dua fonem dalam sebuah kata yang bertukar tempatnya.
·        padma -> padam (merah padam = merah seperti padma: padma = lotus merah)
·        drohaka -> durhaka
·        prtyaya -> percaya
·        arca -> reca
·        banteras -> berantas
h.      Aferesis adalah proses suatu kata kehilangan satu atau lebih fonem pada awal katanya.
·        adhyasa -> jaksa
·        upawasa -> puasa
i.        Sinkop adalah proses suatu kata kehilangan satu fonem atau lebih di tengah-tengah kata tersebut.
·        domina -> dona
·        listuhaju -> lituhayu
j.       Apokop adalah proses suatu kata kehilangan suatu fonem pada akhir kata.
·        pelangit -> pelangi
·        possesiva -> posesif
k.      Protesis adalah proses suatu kata mendapat tambahan satu fonem pada awal kata.
·        lang -> elang mas -> emas
·        smara -> asmara stri -> istri
l.        Epentesis (= mesogoge) adalah proses suatu kata mendapat tambahan suatu fonem atau lebih di tengah-tengah kata.
·        akasa -> angkasa gopala (Skt) -> gembala
·        jaladhi -> jeladri racana (Skt) -> rencana
m.     Paragog adalah proses penambahan fonem pada akhir kata:
·        hulubala -> hulubalang ana -> anak
·        ina -> inang kaka -> kakak

0 comments:

Spoiler Untuk lihat komentar yang masuk:

Post a Comment

Jangan lupa ninggalin jejak dengan komentar ^_^